Pages

Rabu, 06 Juli 2011

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Serangga Unik yang Dapat Bernyanyi Menggunakan Alat Kelaminnya

Posted: 06 Jul 2011 02:00 AM PDT

Serangga air tawar Micronecta Scholtzi punya keahlian langka. Serangga ini bisa bernyanyi dengan menggosokkan penisnya yang hanya setebal rambut manusia ke bagian abdomen lewat mekanisme yang disebut stridulasi.

http://blog.unand.ac.id/hasmiandyhamid/files/2011/06/Micronecta-scholtzi-2-300x214.jpg

"Nyanyian yang dihasilkan sangat keras sehingga orang yang berjalan di tepian sungai bisa mendengar serangga kecil ini bernyanyi dari dalam sungai," kata James Windmill dari University of Strathclyde, Glasgow.

Windmill yang terlibat penelitian ini mengaku kaget dengan temuannya. "Kami semula berpikir bahwa suara itu datang dari serangga air yang lebih besar, seperti dari spesies Sigara," ungkap Windmill.

Dikatakan, nyanyian yang dihasilkan bisa mencapai 99,2 desibel, setara dengan suara orkestra yang tampil di depan mata. Dengan melihat ukuran tubuhnya, maka serangga ini adalah hewan dengan suara terkeras di Bumi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZsHiGnNBLX3Mw4xrEvIcTdi40fb0N1uLdgxa7zJejV6to936nrDtCFX8t3Y7tVs_mEwczNHV8hpujQvJ_6tlY20iDnc9oiIXkWt7XvmPy0fu4zu0Lw5vQ7CKSvngR89pRVY9v86rLKDg/s320/Micronecta_scholtzi345.jpg

Windmill mengatakan, suara keras itu dipakai untuk menarik betina ketika hendak kawin. Tiap-tiap pejantan harus memproduksi suara sekeras mungkin agar bisa memenangkan kompetisi mendapatkan betina.

Tentang serangga yang bernyanyi dengan penis, Jerome Sueur dari Museum of National History Paris, mitra Windmill, mengatakan, setidaknya ada satu spesies serangga lain yang juga bernyanyi dengan alat genitalnya.

"Spesies ngengat, Syntonarcha iriasis, menggunakan alat genital yang telah termodifikasi sehingga bisa menghasilkan bunyi ultrasonik," kata Sueur seperti dikutip dari BBC News.

Sueur mengatakan, banyak serangga bisa menghasilkan suara dengan cara tak terduga, seperti memakai sayap, kaki, bahkan kepala. Namun, Micronecta scholtzi istimewa sebab menghasilkan suara dari bagian yang sangat kecil.

Saat ini, ilmuwan mengaku belum tahu faktor yang membuat suara Micronecta scholtzi bisa begitu keras. Kajian terhadap proses itu bisa bermanfaat untuk mengembangkan sistem ultrasonik di masa depan.

Sumber :
kompas.com

Gas Sulfur, Salah Satu Tanda Keberadaan Alien

Posted: 06 Jul 2011 12:00 AM PDT

Molekul gas sulfur atau belerang bisa menjadi penanda adanya alien atau setidaknya kehidupan mikro. Demikian diungkapkan Renyu Hu, pelajar doktoral Ilmu Keplanetan di MIT, dalam American Astronomy Society Meeting di Boston. Pendapat tersebut didasari fakta adanya kehidupan berbasis sulfur di Bumi.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/05/23/1321392620X310.jpg

Diketahui, banyak mikroba memakai senyawa sulfur untuk menghasilkan energi, persis seperti cara manusia menghasilkan energi dengan bantuan oksigen.

Hu membuat simulasi guna meyakinkan orang terhadap pendapatnya. Ia membuat sebuah model planet yang berada di zona layak huni di sistem bintang mirip Matahari. Planet itu kaya nitrogen seperti Bumi, tetapi memiliki kandungan sulfur 1.000 kali lebih besar dari Bumi.

Menurut Hu, kehidupan berbasis sulfur di permukaan planet mengeluarkan sisa gas hidrogen sulfida (H2S). "Hidrogen sulfida dari permukaan punya dampak besar pada komposisi atmosfer suatu planet," kata Hu seperti dikutip Physorg.

Jika atmosfer suatu planet memiliki kadar H2S yang tinggi, maka bisa jadi planet tersebut memiliki kehidupan. H2S memang sulit dideteksi oleh astronom. Namun, H2S berlebih menyebabkan banyaknya sulfur aerosol yang bisa dideteksi dengan inframerah atau cahaya tampak.

Meski pendapat Hu masuk akal, fakta membuktikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan planet ekstra surya (di luar tata surya) yang berpenghuni di sistem bintang yang mirip dengan Matahari. Dengan demikian, pendapat Hu masih perlu dikaji.

Hu sendiri memperingatkan bahwa sulfur belum tentu menjadi tanda kehidupan. Bisa saja sulfur tersebut adalah hasil dari aktivitas vulkanik di planet tertentu. "Kami masih harus mengkaji asumsi ini secara menyeluruh," kata Hu.

Menurut Hu, H2S juga bukan satu-satunya gas yang bisa menjadi tanda kehidupan. "Kami ingin melihat sebanyak mungkin gas yang ada di atmosfer Bumi dan mengkaji apakah gas itu bisa menjadi penanda kehidupan," urai Hu. Hu melakukan eksperimennya kali ini bersama rekannya, Sara Seager dan William Baines.

Sumber :
kompas.com

Udang Mantis Jadi Inspirasi Teknologi 3D

Posted: 05 Jul 2011 10:00 PM PDT

Spesies udang mantis (Odontodactylus scyllarus) ternyata tak cuma memiliki tampilan yang mengesankan, tapi juga dikaruniai kemampuan 'menangkap' cahaya yang terpolarisasi yang menjadi dasar pengembangan teknologi 3D.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/04/0846516620X310.jpg

"Cahaya memang bisa dilihat manusia, tapi getaran gelombang elektrik tak dapat dilihat. Udang mantis mampu melihat cahaya yang terpolarisasi dan getaran medan listrik dari beragam warna," kata Jen Yi-jun, profesor Elektro-Optikal dari National Taipei University of Technology, Taipei.

Kelebihan itu lantas menginspirasinya mengembangkan material baru dengan struktur mirip lensa mata udang mantis. Bersama Akhlesh Lakhtakia dari Pennsylvania State University, Jen mengembangkan material yang disebut waveplate.

Menurut Jen, material tersebut bisa digunakan untuk mem-filter cahaya dengan spektrum yang lebih luas dari piranti optik pada DVD player yang ada saat ini. Dengan inovasi ini, penggemar film nantinya bisa menonton film 3D dengan kualitas lebih baik.

Menjelaskan lebih detail, Jen mengatakan, "Kami ingin mengubah polarisasi tanpa mempengaruhi jumlah cahaya yang diserap. Kami menginginkan baik transmitansi dan polarisasi terjadi dengan frekuensi yang independen. Dengan kata lain, kami tak ingin mengubah warna."

Berdasarkan laporan situs Taiwantoday.tw, waveplate yang dikembangkan tengah memasuki proses paten di Taiwan. Ke depan, teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan kacamata 3D sehingga pengguna bisa mendapatkan pengalaman visual yang lebih baik.

Sumber :
kompas.com

Ada Ribuan Jenis Bakteri Hidup di Pusar

Posted: 05 Jul 2011 08:30 PM PDT

Ilmuwan menemukan 1.400 bakteri yang berbeda di pusar manusia. Sebanyak 662 di antaranya adalah spesies baru. Temuan oleh proyek Belly Button Biodiversity ini menjelaskan bahwa pusar merupakan lingkungan yang menarik bagi bakteri.

Proyek yang dilakukan oleh North Carolina University di Raleigh, Amerika Serikat, ini mengambil sampel dari para relawan.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/05/1351536620X310.jpg

Proyek ini bertujuan membuat orang tertarik dalam bidang mikrobiologi dan mengurangi kekhawatiran terhadap mikroba penyebab penyakit. Penelitian yang dipimpin Rob Dunn dan Jiri Hulcr ini ternyata mengungkap data baru mengenai mikroorganisme yang hidup tubuh manusia.

"Beberapa spesies yang ditemukan ternyata pernah ditemukan di laut," tulis Carl Zimmer, penulis ilmiah yang turut menyumbangkan sampel dari pusarnya, di blog.

Pada sampel yang diambil dari pusarnya, juga ditemukan spesies Georgenia, spesies yang selama ini hanya ditemukan di Jepang.

Zimmer mengaku belum pernah ke sana. Meskipun jenis mikroba baru yang ditemukan cukup banyak, kuantitasnya hanya sedikit.

"Sebanyak 40 spesies setara dengan 80 persen populasi bakteri di pusar," tulis Peter Aldhous, juga seorang penulis ilmiah yang menyumbangkan sampel.

Sumber :
kompas.com

Minyak Goreng Bekas Sebagai Bahan Bakar Pesawat Terbang Masa Depan

Posted: 05 Jul 2011 07:00 PM PDT

Kelak saat menikmati perjalanan pesawat KLM rute Paris-Amsterdam, Anda akan sadar kalau bahan bakar pesawat yang Anda tumpangi berasal dari minyak goreng bekas. Memang, penggunaan minyak goreng ini, harus melalui uji coba agar memenuhi persyaratan teknis.

Namun, apapun alasannya, maskapai penerbangan asal Belanda itu memang tengah mengejar rekomendasi Badan Terbarukan Negeri Kincir Angin itu.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/04/17/0623403620X310.jpg

Pasalnya, sebagai anggota Uni Eropa (UE), Belanda ikut menekan pengurangan emisi karbon sebesar 3 persen pada 2012 nanti. Penerbangan biokerosin ini akan terlaksana pada September mendatang.

Sejatinya, KLM sudah mulai menggunakan bahan bakar bio sejak 2009. Waktu itu, maskapai ini menguji coba penerbangan yang membawa 40 orang, termasuk menteri ekonomi Belanda.

Penerbangan 90 menit tersebut sebagian besar menggunakan bahan bakar penerbangan tradisional. Akan tetapi, satu dari empat mesin menggunakan bahan bakar bio sebanyak 50 persen.

Rencananya, bahan bakar dari minyak goreng bekas tersebut bakal dipakai melayani 200 penerbangan pada rute tersebut di atas. KLM mengambil pasokan bahan bakar dari minyak goreng bekas itu dari hotel, rumah makan, dan pabrik sebelum dikirim ke AS untuk disuling.

Direktur pelaksana KLM Camiel Eurlings mengatakan pihaknya bermaksud melangkah lebih jauh. "Ini adalah suatu tantangan untuk dapat menggunakan energi terbarukan secara keseluruhan. Kami perlu melangkah maju bersama-sama untuk mendapatkan akses bahan bakar terbarukan selamanya," katanya.

Sumber :
kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar